Aku kenal kamu karena rujukan temanmu. Muka manismu menarik perhatianku yang selama ini memang sedang sepi oleh rasa sendiri. Kamu yang berkerudung putih dengan dandanan khas keseharianmu. Apa salahnya dengan cinta yang jatuh di kedua tanganmu. Rasa yang tidak bisa disangkal ini hanya untukmu. Kupertaruhkan harapanku padamu.
Disaat kita janjian bertemu 7 bulan yang lalu. Kamulah yang kutunggu untuk datang sendiri menemuiku. Hanya sepintas kulihat parasmu yang selalu terbayang pikiranku. Bukanlah pertemuan formal yang saat itu kita janjikan, hanya sebuah transaksi jual beli, aku jual hatiku untukmu dan mengharapkan balasan berupa rasa suka untukku.
Aku hanya bisa menatap pandanganmu karena muka yang kau tutupi mungkin karena rasa malu. Tapi apalah yang kudapat dari sorot mata itu. Sebuah rasa jijik yang aku pun tak tau maksud dan arti. Kau yang mencoba menghindariku, sepintas waktu lalu menghilang di balik mobil itu. Bahkan tanpa salam perpisahan.
Aku cari apa sebab rasa jijik itu. Dari sumber teman dekatmu kini aku tahu.
Apa yang salah denganku. Apakah sikap pendiamku, apakah semua sifat yang bahkan belum kamu tahu? Bukan! Ternyata muka dan perawakanku!
Bagaimana kamu yang bahkan belum mengenalku bisa langsung membenciku. Ada apa dengan muka dan perawakanku, kenapa dengan masa lalumu? Sama dengan mantanmu?
Bagaimana aku yang bahkan tak tahu tentang masa lalumu bisa menanggung dosa mantan pacarmu...
haha.. galau bgt ndel..
BalasHapusiyo ki, pengalaman pribadi pak
BalasHapus